salju

Senin, 28 April 2014

ASA YANG HILANG



Ketika malam-malam gelap mengganti senja..
Kuharap bayangmu juga sirna..
Biarkan perih hanya tersimpan..
Jeritan hati juga terendam dalam..

Saat relung hati terjejali janji..
Semua mimpi terpatri kuat di memori..
Selalu memiliki asa indah tuk dirangkai..
Bersama bayang-bayang cinta yang terus tersenyum..
Untukku..

Kini tak ada lagi yang ku genggam..
Mimpi-mimpi itu tiba-tiba terbang..
Begitu juga asa yang sekejap saja hilang..
Pergi bersama bayang-bayang cinta..
Yang tersenyum puas melihatku terpuruk jatuh..


"Batas dari Diriku,, Bukan Kecewa Tapi Bahagia"




Kamu.....
Buat aku berada dibatas kesadaranku.
Kamu.....
Buat aku berada dibatas kewarasanku.
Kamu.....
Buat aku berada dibatas kemunafikanku.

Pikiranku terlampau terlalu jauh.
Membuat hilang kewarasan akan hidup ini.
Membuat lupa akan kamu....
Kamu yang selalu setia menunggu dihati.

Kenyataan hidup tak seperti yang ku mau.
Membuat lelah diri ini.
Memikirkan hal yang tak pernah terjadi.

Aku bukannya munafik.
Aku bukannya kecewa.
Aku bukannya mengeluh.

Tapi..
Bukankah hidup bisa lebih baik?
Bukankah hidup bisa lebih sempurna?
Tapi yang ku dapat sangat jauh dari kesempurnaan!
Begitu jauh dari apa yang kubayangkan!

Inginku layaknya manusia lain,,
Tak pernah kecewa dan hanya bahagia.
Tapi apa pantas aku bicara begitu?
Sementara banyak orang yang tesakiti akan ucapanku!

Hidup adalah pundi-pundi kecil kebahagiaan.
Terpotong akan kemunafikan.
Terberai akan permusuhan.
Tercerai oleh rasa ketidak adilan.

Putus asa ku....
Kerelaan ku......
Semata-mata bukan karna ingin ku.
Bukan karna kemauan ku.
Bukan karna nurani ku.

Aku terpaksa....!!!!
Membuat dirimu tak lagi mendengar rintih ku.
Membuat dirimu tak lagi melihat sakit ku.
Membuat dirimu tak lagi merasakan hati ku.

Jangan buat ku menyesal karna pilihan ku.
Jangan buat ku merana karena kemauan ku.
Jangan buat ku tersakiti karna keinginan ku.

Aku.......
Hanya memilih dirimu.
Hanya mau rasa sayang mu.
Hanya ingin cinta mu.

Buat aku selalu dihatimu.
Buat aku selalu mengenangmu.
Buat aku selalu disisi mu.
Setia hingga penyesalanku berakhir......

Tentang Dia atau Aku



Pagi ini ku becermin..
Menatap gelapnya dia..
Menatap sedihnya dia..
Dalam balutan beban..

Senyum yang terlontarkan seakan menutup pedihnya hati..
Jubah ketegaran yang di kenakan menutupi rapuhnya jiwa..
Bertahan dalam badai yang memang seharusnya menggeleparkannya..
Hanya keyakinan pada Kasihnya yang membuat kematiannya dia hardik..

Lihat mata itu..
Penuh linangan air mata yang tertahan atau memang di tahan?
Lihat senyum itu..
Penuh dengan kepalsuan atau di palsukan?

Huh..
Tak tahan ku menatapnya..
Karena ku tau dia lemah..
Dia sudah tak kuasa..
Dia mencambuk dirinya sendiri biar berlari..
Dia meminum keringatnya tuk memuaskan dahaganya..
Dia coba lewati duri..
Agar dia terus terjaga dan berjalan menuju akhir dari semua..

Yah tentang dia..
Yah aku..

Hanya Bisa Diam



Lelah.....
Jika nyatanya yang kulakukan adalah percuma.
Lelah.....
Jika ternyata semua perasaan ini adalah maya.
Lelah.....
Jika akhirnya segalanya tak pernah ada.

Jika tau.. apa bisa?
Merubah jalan hidup yang memang sudah menjadi takdir.
Setelah itu.. apa mungkin?
Membuat segalanya terlihat begitu mudah.
Selain itu.. apa dapat?
Segala rasa yang tercipta tetap ada sampai akhirnya kematian tiba dihadapannya,
dan menjemputnya kembali menghadap yang maha kuasa.

Sebenarnya aku ragu..
Ragu mengiyakan tiap janji yang dia berikan.
Sesungguhnya aku takut..
Takut akan perginya menghancurkan sebagian dari hidupku,
dan merampas sebagian napas yang kumiliki.
Semestinya.. segala rasaku ini..
Tak kurasa jika benar dia tetap akan bersamaku sapai akhir hayatku nanti.

Kau ciptakan dia..
Buat dia istimewa dimataku.
Buat dia indah dalam bayang pikiranku.
Dan kemudian kau rampas sebagai pengganti kekecewaanmu pada yang lain.

Adil...
Adilkah yang kau lakukan ini?.
Kau buat hati ini tersayat sakit.
Kau hancurkan senti demi senti tulang dalam tubuh ini.
Kau renggut hati tak berdosa yang baru saja merasakan cinta.

Adilkah ini?
Kau pikir.. aku rela melihatnya?
Merasakan patahnya dan hancurnya tubuh tak berdayaku.
Merasakan hancurnya hati yang mulai kau renggut dari tubuhku.

Apa bisa?
Kau kembalikan..
Kembalikan semua yang kau rampas dari diriku.
Segala perasaan indah yang dulu kurasa.
Perasaan bahagia yang dulu melewati tiap rongga hidupku.
Harum yang melewati tiap inchi napas panjang ku.
Hangat tubuh yang meresap dalam relung-relung tulang tubuku.

Kau bertanya.
Kau meminta jawabanku.
Relakah aku akan smua ini?.

Diam..
Hanya diam yang dapat kuberikan sebagai pengganti jawaban yang kau minta.
Aku tak dapat berpaling.
Tak dapat juga menatap wajahmu layak menantang kau didepan mukamu.

Aku diam.
Berdiri mematung.
Memikirkan jawaban yang mestinya aku berikan.
Menatap relung hati yang mulai kosong dan hancur.
Tak dapat merasa.

Adil?.
Aku bertanya dalam diri ini.
Apa adil?.
Jika semua yang kupunya direnggut hanya dalam satu sentakan tiupan napasnya.
Masih diam.
Merasakan jariku mulai membeku.
Membentur pikiran-pikiran dalam kepalaku yang bundar dan berambut ini.

Aku masih berpikir.
Ketika kulihat kau mulai bosan menunggu.
Jawaban ku hanya diam.
Diam yang membosankan.
Yang membuat diri ini tak beda dengan kematian.
Termenung menunggu otak ini bekerja.

Aku tahu!.
Segalanya mulai jelas.
Ketika dengan kesal kau tampakan wajah dia yang kucinta.
Yang kau ambil seenaknya.
Hanya karena kekecewaanmu pada yang lain.

Aku marah.
Tapi dalam diam diriku, aku kesal.
Masih dalam diam ini, aku cemberut.
Dalam tangis yang mulai membentuk dipipi wajahku.
Aku berteriak.
Dalam pilu hati yang kosong dan hancur.
Kau masih menunggu jawaban ku.
Diam memperlihatkan wajah kesakitan dia yang kucinta.

Aku mulai pilu.
Hati mulai hancur.
Jiwa ini perlahan runtuh.
Tak dapat membentengi diri dengan ketabahan lagi.
Tak dapat melindungi diri dengan keikhlasan lagi.
Tak dapat membuat wajah ini polos tak bergeming lagi.
Aku mulai menitikan sisa-sisa debu penantian.
Merelakan yang terakhir jatuh untuk dia yang kucinta.

Berbalik



ada apa?
jangan lihat aku seperti itu.
ingatlah, penyesalan selalu duduk dibelakang.
bertindaklah dengan hati-hati.
pikirlah matang-matang sebelum kau memutuskan.
aku sedang mengingat sesuatu tentang dirimu.
sesuatu yang tak dapat orang ketahui.
sesuatu yang tak bisa kuungkap lewat kata.
tenanglah, aku takkan pernah memberitahu siapapun.

kalau tentang aku, kuserahkan padamu.
apa yang mau kau bicarakan tentangku pada orang lain?
tentang keburukan? kebaikan?
atau mungkin tak kau ungkit sama sekali tentang aku?
kurasa itu lebih baik.
belajarlah untuk tidak sok tahu.

dunia ini begitu fana.
hidup ini begitu singkat.
apa kau yakin akan menang dariku?
kau yakin akan bahagia setelah semua ini terjadi?
kuingatkan, berhati-hatilah.
kupastikan, seluruh penghuni Galaksi Bimasakti ini
pasti akan tau tentang dirimu.
bukan aku yang akan memberitau mereka semua
tapi Yang Maha Cinta yang akan memberitahukan
mereka tentang dirimu.

ya, mungkin sebentar lagi waktunya.
sebentar lagi semua akan berbalik menyerangmu.
jaga baik-baik dirimu.
jangan sampai kau hancur.
hancur karna ulahmu sendiri.
kaulah yang mengakibatkan semua itu
terjadi padamu.
kau akan tau rasanya suatu saat nanti.
nikmatilah keadaan itu.

Selamat tinggal :)