salju

Selasa, 25 Februari 2014

Cermin diriku





Sejuta kenangan yang indah telah terukir pada hati kita , Namun seiring berputarnya waktu detik demi detik berlalu menjadikanku kini telah buka mata.
Ku tak dapat bahkan Ku tak mampu pertahankan persahabatan kita. Semakin tinggi keagungan persahabatan kita semakin dahsyat angin menerpa .
Saat ku berucap kata,Kau tahu tak ada yang mendengarkan ku bahkan sahabatku sendiri.
Gemetar tangan melihat semua orang luluh lantah menjauhi diriku , hinaan serta cercaan dari bibir mereka dari mulut mereka seakan menusuk jiwa dan batinku
“Sok Alim , Sok Tahu , Sok Puitis, bahkan sok Suci”
terngiang dalam benakku . memang mereka tak mengatakan itu didepanku, tapi dibelakangku.
“Hahahahahahahahahaha” terdengar suara itu ketika aku lewat didepan mereka. Yang pasti dan yang kini ku tahu nama - nama kalian tetap akan ku ingat :)
Ya Tuhan , Aku memang penulis jalaaaang, penulis malang.
Kalian tak pernah mengerti bukan, Hinaan serta cercaan ini buatku terkadang terlihat setres namun ku tutupi semua itu dengan senyuman . Kalian lihat !!! betapa mereka senang mengolok diriku , mengadili diriku bagai mereka tak pernah punya salah …

Raditya Dika

Hello , Para Readers Blog. Kali ini aku sempetin buat ngeposting tentang Raditya Dika ya :) Padahal ada tugas numpuk banyak banget tapi karena kami baik jadi kami akan mencoba menampilkan atau share ke kalian semua. Oiyaaa...Kalian Tahu gak siapa raditya dika itu ? 
Ini lhooh orangnya.. Cakep yaa *itu dilihat dari samping* 

Jelas gak seeeh gambar itu ?
Di perjelas lagi yaaaaa? *JEGLEEEEK*




Ini nih kami punya informasi tentang raditya dika (Profil or BIODATA nya)

 Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Pria yang akrab disapa Radith kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984 ini memulai karirnya sebagai penulis melalui blog pribadinya (www.kambingjantan.com yang sekarang menjadi www.radityadika.com) yang kemudian dibukukan.
Buku pertama yang mengangkat dirinya berjudul Kambing Jantan : Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005) masuk kategori best seller. Buku yang menceritakan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah di Australia, kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku ini digolongkan sebagai genre baru. Saat ia merilis buku pertamanya, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya diari pribadi (personal essay).
Buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006. Buku kedua inimenggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radithyang sepertinya selalu tidak beruntung. Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus : Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007.
Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB.
Sementara, buku keempatnya berjudul Babi Ngesot : Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008. Perjalanan dan Pemikiran Radith mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award.
Radith juga pernah meraih Penghargaan bertajuk TheOnline Inspiring Award 2009 dari Indosat. Dari pengalaman itu, ia cetak (print out) tulisan- tulisannya di blog kemudian ia tawarkan naskah cetakan itu ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudia ketika ia ke Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima, meski harus presentasi dahulu. Radit sukses menjadi penulis karena ia keluar dari arus utama (mainstream). Ia tampil dengan genre baru yang segar. Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang.
Bagi Radith, ini adalah selling point-nya. Bagi Radith, sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi. Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku. Ini, menurut Radith, adalah risiko masuk dalam genre baru. Radith kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola. Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut (word of mouth). Radith meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith.
Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya. Menurut Radith, dalam menulis, tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai. Kemudian, pemasaran diserahkankepada penerbit. Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnyapenulis juga seniman. Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginyaharus bisa laku di pasaran. Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang pelu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.
Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan. Menurut Radit, hambatan bukanhanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Artinya, lawan dariindustri buku bisa jadi bukan industri buku lain tapi industri lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti hiburan (entertainment), makanan, dan lain-lain. Sebagai contoh, bila ada anak muda memiliki uang 50.000 rupiah, belum tentu ia akan membelanjakannya untuk buku. Bisa jadi uang itu digunakan untuk menonton film di bioskopatau membeli makanan cepat saji. Dan yang jelas, buku bukan pilihan utama.
Bagi Radith hal ini memang sudah lazim. Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif. Baginya, yang ada adalah kunci untuk berinovasi. Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan. Radith kini meneruskan studinya di program ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Politikdi Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku Bukune. Radith bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi.
Karya :
2005 – Kambing Jantan : Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh
2006 – Cinta Brontosaurus
2007 – Radikus Makankakus : Bukan Binatang Biasa
2008 – Babi Ngesot
2010 – Marmut Merah Jambu
2011 – Manusia Setengah Salmon
Hal-hal yang bisa kita teladani dari Raditya Dika ialah perjuangannya dalam mencapai kesuksesan, dan juga kekreatifannya.

Manusia Setengah Salmon



    
 

  

    Deskripsi buku
Judul Resensi              : Manusia Jadi-jadian
Judul Novel                 : Manusia Setengah Salmon
Penulis                         : Raditya Dika
Penerbit                       : GagasMedia
Kota                            : Jakarta Selatan
Tanggal Terbit             : Cetakan pertama, 2011
Jumlah Halaman          : 264 halaman

    Sinopsis
Di dalam novel ini Raditya Dika menceritakan kebiasaan papanya yang setiap pagi melakukan senam kentut. Pada suatu hari Raditya Dika mengalami sakit perut, dengan sigap papa Radit mengajak Radit untuk bangun pagi pada keesokan harinya. Pada keesokan paginya ternyata papa Radit mengajak senam kentut. Setelah melakukan senam kentut perut Radit tidak sakit lagi.
Di novel ini Radit juga juga memberikan nasihat yang lucu kepada follower yang ada di twitternya. Radit juga menceritakan tentang kisah pindah rumahnya yang diwarnai dengan cerita horor dari mamanya Radit. Radit juga memberikan tips kencan pertama untuk para cowok dan cewek. Radit memilih sakit hati daripada giginya harus dicabut dan diberi pagar warna-warni.
Banyak pesan moral yang diberikan Radit, Radit juga menceritakan tentang kasih sayang mamanya sewaktu Radit berada di Belanda, sebelum Radit berangkat ke Belanda mamanya berpesan untuk selalu membawa stok kolor yang banyak. Disini juga menceritakan tentang wawancara Radit terhadap para hantu yang lagi terkenal di Indonesia. Radit juga mempunyai penemuan baru dalam bidang ilmu untuk orang-orang jomblo. Akhirnya, radit dapat memaknai kehidupannya dengan cara berpindah-pindah seperti ikan salmon yang selalu berpindah-pindah untuk meneruskan kehidupannya.  
     Jenis
Jenis dari novel ini adalah non fiksi dan komedi. Dalam novelnya Radit yang terakhir ini, Radit juga menambahkan potongan-potongan cerita dari novel-novel sebelumnya yang ada kaitannya dengan novel ini. Radit selalu memberikan judul yang aneh dan berkaitan dengan hewan dalam setiap novel-novelnya, karena judulnya yang aneh tersebut banyak orang yang terpikat dan dibuat penasaran serta ingin segera membaca isi novelnya.
Resensi novel Manusia Setengah Salmon ini, saya fokuskan pada unsur instrinsiknya. Karena isi atau ceritanya sangat bagus dan lebi menarik dari unsur ekstrinsiknya. Dalam novel ini banyak potongan-potongan cerita dari novel-novel radit sebelumnya. Novel ini merupakan novel yang paling berbeda dengan novel sebelumnya, karena dalam novel ini terdapat tips-tips dan bab-bab pendek yang berisi ulasan dari twitternya Raditya Dika.
    Penilaian
     Kekurangan
Kekurangan dalam novel ini adalah banyak cerita yang tidak nyambung dan terkesan tidak masuk akal. Misalnya, “Kita benar-benar tua di jalan. Saking tuanya gue di jalan gara-gara macet, bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi, saat gue pergi dari rumah ke mal pas pulang ke rumah, gue udah punya istri lengkap dengan tiga orang anak. Dan, salah satu dari anak gue lagi hamil muda”. ( Bakar saja keteknya, halaman 45 ).
    Kelebihan
Kelebihan dari novel ini, Raditya Dika banyak memberikan pesan-pesan moral yang baik. Misalnya, “ Kalau mau dipikir-pikir, terkadang terlalu baik bisa membuat pacar kita takut. Kadang, kalau terlalu cuek, juga bikin dia marah. Masing-masing cewek/cowok punya kebiasaannya sendiri. Salah satu cara untuk meluluhkan seorang cewek/cowok adalah dengan meluluhkan keluarganya. Dan cara untuk meluluhkan keluarga seseorang adalah menerima dan mengikuti kebiasaan mereka”. ( Pesan Moral dari sepiring makanan, halaman 104 ).
Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari anak jaman sekarang. Jadi, kalau kita membaca novel ini, kita langsung bisa memahami kata-kata yang disampaikan oleh Raditya Dika. Kemudian, dalam novel ini Raditya Dika memberikan simbol-simbol atau emoticon untuk kita, ini dimaksudkan untuk mewakili ekspresi wajah kita di handphone.
Novel terakhir karya Raditya ini memang sangat berbeda dengan novel sebelumnya. Novel ini mempunyai  bab-bab pendek yang berisi ulasan dari twitternya Raditya Dika. Kemudian, di novel ini Radit memberikan banyak pesan moral dan tips-tips yang aneh tetapi nyata. Novel Manusia Setengah Salmon ini akan saya bandingkan dengan novel Radit yang pertama yaitu, Kambing Jantan.
Pada novel Kambing jantan, Radit membuat konsep novel tersebut seperti buku harian. Jadi, cerita-cerita dalam novel Kambing Jantan saling berhubungan antara bab satu dengan bab seterusnya. Sedangkan, novel Manusia Setengah Salmon antara bab satu dengan bab yang lain sudah tidak saling berhubungan. Karena, pada novel Manusia Setengah Salmon Radit memberikan satu judul dalam satu bab. Dalam novel Manusia Setengah Salmon ini terdiri dari 18 judul jadi, di dalam novel ini juga terdiri 18 bab, dengan cerita yang berbeda beda.
     Kesimpulan
Dari resensi novel Manusia Setengah Salmon yang saya buat ini, bahwa novel Manusia Setengah Salmon layak untuk dibaca kalangan remaja maupun dewasa.