Kali ini
Disudut kamar tidurku
Aku masih meringkuk meratapi kesedihanku
Tidak lagi dengan mata bengkak
Airmata yg berlinang
Atau tisu yang berserakan
Semua sudah ku rapikan,
Tempat tidurku yang orang lain kira
Pasti terkena banjir bandang
Sudah kurapikan dan sudah ku keringkan
Semua tisu sudah ku buang ketempatnya
Semua airmata sudah ku hapus
Tapi mata bengkak ku
masih terlihat agak sedikit bengkak
Dan puzzle hatiku masih ku tata rapi
Agar terlihat sempurna seperti kemarin
Sebelum hancur tanpa bentuk
Aku hirup udara disekitarku
Aku bernafas-- masih
Tapi tanpa udara yg saat ini hilang
Udara yang sangat dan paling menyejukkan
Untukku--
Udara yang bisa buat aku bersemangat
Buat aku terus tersenyum
karena ku tahu udara itu masih disekitarku
Tapi saat ini,
Aku bernafas tanpa udara itu-
Tanpa udara yang kemarin
Udara kali ini membuat dadaku sesak
Tapi aku mencoba untuk bertahan
Meski ku tahu
semua organ tubuhku menolak
Dengan halus ataupun dengan tidak sopan
Disudut kamarku
Aku mencoba menghirup kembali
udara disekitarku dengan perlahan--
Merasakan udara yg menyapa
Menikmati udara yg menggoda
Tapi tak ku temukan
Udara yang kemarin
Seperti yang saat itu
Jujur, aku merindukannya
Aku rindu dan sangat sangat rindu
Bukan naif atau munafik
Tapi sungguh aku rindu
Aku menginginkannya lagi
Meski udara itu
sempat membuat dadaku sesak
Dan membuat hidupku seakan berakhir
Kawan,
Tolong rasakan udara disekitar kalian,
Adakah udara yg memiliki ciri
Seperti yang ku katakan tadi?
Tolong rasakan sejenak
Hanya sejenak rasakan udara disekitar kalian
Kalau diantara kalian
Ada yang merasakan udara ku
Sampaikan salam termanis dariku untuk udara paling sejuk itu
Sampaikan rinduku padanya
Dan katakan padanya aku masih seperti yang dulu
Masih seperti aku yg pertama kali ia sapa
Katakan juga padanya,
Jangan pernah ia ragu untuk berhembus
Aku takkan pernah berharap ia kembali
Kau hanya perlu tahu
Kalau aku merindukanmu-- jujur
Disudut kamarku kala itu
Aku mulai beranjak dari posisi dudukku
Dan aku mulai membuka jendela kamarku
Juga mulai membuka pintu kamarku
Yang lama tak kunjung ku buka
Sejak saat itu--
Disudut kamar tidurku
Aku masih meringkuk meratapi kesedihanku
Tidak lagi dengan mata bengkak
Airmata yg berlinang
Atau tisu yang berserakan
Semua sudah ku rapikan,
Tempat tidurku yang orang lain kira
Pasti terkena banjir bandang
Sudah kurapikan dan sudah ku keringkan
Semua tisu sudah ku buang ketempatnya
Semua airmata sudah ku hapus
Tapi mata bengkak ku
masih terlihat agak sedikit bengkak
Dan puzzle hatiku masih ku tata rapi
Agar terlihat sempurna seperti kemarin
Sebelum hancur tanpa bentuk
Aku hirup udara disekitarku
Aku bernafas-- masih
Tapi tanpa udara yg saat ini hilang
Udara yang sangat dan paling menyejukkan
Untukku--
Udara yang bisa buat aku bersemangat
Buat aku terus tersenyum
karena ku tahu udara itu masih disekitarku
Tapi saat ini,
Aku bernafas tanpa udara itu-
Tanpa udara yang kemarin
Udara kali ini membuat dadaku sesak
Tapi aku mencoba untuk bertahan
Meski ku tahu
semua organ tubuhku menolak
Dengan halus ataupun dengan tidak sopan
Disudut kamarku
Aku mencoba menghirup kembali
udara disekitarku dengan perlahan--
Merasakan udara yg menyapa
Menikmati udara yg menggoda
Tapi tak ku temukan
Udara yang kemarin
Seperti yang saat itu
Jujur, aku merindukannya
Aku rindu dan sangat sangat rindu
Bukan naif atau munafik
Tapi sungguh aku rindu
Aku menginginkannya lagi
Meski udara itu
sempat membuat dadaku sesak
Dan membuat hidupku seakan berakhir
Kawan,
Tolong rasakan udara disekitar kalian,
Adakah udara yg memiliki ciri
Seperti yang ku katakan tadi?
Tolong rasakan sejenak
Hanya sejenak rasakan udara disekitar kalian
Kalau diantara kalian
Ada yang merasakan udara ku
Sampaikan salam termanis dariku untuk udara paling sejuk itu
Sampaikan rinduku padanya
Dan katakan padanya aku masih seperti yang dulu
Masih seperti aku yg pertama kali ia sapa
Katakan juga padanya,
Jangan pernah ia ragu untuk berhembus
Aku takkan pernah berharap ia kembali
Kau hanya perlu tahu
Kalau aku merindukanmu-- jujur
Disudut kamarku kala itu
Aku mulai beranjak dari posisi dudukku
Dan aku mulai membuka jendela kamarku
Juga mulai membuka pintu kamarku
Yang lama tak kunjung ku buka
Sejak saat itu--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar