Temaram lampu meredup, senyap...
Suara angin menyelusup, sunyi.., serasa mati...
Aku tertuntuk menunggu penuh sangsi,
entah kapan kau datang, aku tak tau...
Malam terasa panjang,
Begitu lambat waktu berjalan,
Berat rasa kepalaku ini, dan mataku...
Entah apa yang terjadi pada mata,
ini tetesan terbuang tak tersisa...
Aku masih tertunduk mengharap
Detak langkah menghampiriku,
tapi kau tak datang.
Kau biarkan aku menanti sendiri
tanpa belas kasih...
Suara angin menyelusup, sunyi.., serasa mati...
Aku tertuntuk menunggu penuh sangsi,
entah kapan kau datang, aku tak tau...
Malam terasa panjang,
Begitu lambat waktu berjalan,
Berat rasa kepalaku ini, dan mataku...
Entah apa yang terjadi pada mata,
ini tetesan terbuang tak tersisa...
Aku masih tertunduk mengharap
Detak langkah menghampiriku,
tapi kau tak datang.
Kau biarkan aku menanti sendiri
tanpa belas kasih...
Masih ku ingat ketika detik-detik terakhir
melepas kepergianmu ke tempat tugas dan pengabdianmu. Ku peluk erat tubuhmu
dengan mataku yg berlinang dan Engkau terus menatapku. Semakin tak mampu ku
tahan kesedihan ini ketika kau kecup kening ini dengan ketulusan dan kau pun
melangkah pergi menjauhi ku. BERAT SANGAT BERAT MELIHAT DIA MELANGKAHKAN
KAKINYA MELANGKAH PERGI. Ingin rasanya saat itu aku berlari mengejarmu atau
ingin sekali rasanya aku menahanmu untuk tidak pergi dan tetap berada di
sampingku. Tapi semua itu akan sia2, karena yang terpenting adalah pengabdian
dan tanggung jawabnya kepada tugasnya. Ini resiko yg harus aku jalani. Semoga
aku kuat menjalani ini sampai dia kembali pulang dengan selamat tanpa kurang
satu apapun darinya. Amin.. Ternyata seperti inikah rasanya
ditinggal tugas, begitu sakit yang ku rasa, begitu sesak dada ini sulit ku rasa
untuk mengikhlaskan semua itu. tapi apa daya ku, inilah resiko yang harus aku
jalani. menjalani suatu hubungan dengan anak negara yang begitu banyak dengan
aturan.
Tetapi yang terpenting sekarang adalah sebuah
Doa untuknya. untuk keselamatan dirinya selama berada disana menjaga keutuhan
NKRI. karena buatnya NKRI harga mati..
Kau menginginkan aku menunggumu kembali
Maka aku akan tetap disini untukmu
Seperti halnya aku,aku juga menginginkan kamu pulang
Bersama senyuman yang selama ini aku rindukan
Aku Tau Dunia Mu Adalah Dunia Perang
Hidup Dan Nafas Mu di Atur Oleh Negara.
Hidup Dan Nafas Mu di Atur Oleh Negara.
Hidupmu ini milik
negara tapi hatiku milikmu...
Tubuhmu
didedikasikan untuk negara.
Tapi jiwaku hidup
bersamamu
" Pergi Demi Tugas Pulang Demi Cinta " itu merupakan sebuah kalimat yang cocok untuk seorang pacar yang mininggalkan kekasihnya demi tugas negara . 4bulan sudah kami menjalankan hubungan jarak jauh ini , antara Bandung dan Banten. banyak kendala - kendala yang kami alami buat jalanin hubungan ini . seperti Sinyal yang kurang baik , tidak bisa bertatap muka ,pacaran yang hanya mengandalkan sebuah Handphone untuk berkomunikasi . well.... tapi itu tidak menyurutkan saya untuk tetap setia menantinya kembali.
Dia
slalu aku banggakan kepada semua orang, tapi bukan karna pangkat, harta
dan jabatan dia. Tetapi karna dia adalah sesosok orang yang pantas dan
bisa menjadi pemimpin dan imam di kluargaku kelak.
Tau
gak hari jadian kita tepatnya tanggal 10 februari hari minggu, dimana
semua orang itu menunggu-nunggu hari yang suci itu, juga hari yang buat
semua orang ingin merasakan nikmat dan hikmahnya di bulan yang penuh
dengan kebahagiaan itu. Alhamdulillah sampai saat ini aku masih bisa
merasakan kebahagiaan itu walaupun kita terpisah oleh jarak dan waktu.
Ya اللَّهُ,seandainya
telah Engkau catatkan dia milikku tercipta buatku,satukanlah hatinya
dgn hatiku,,titipkanlah kebahagian antara kami Agar kemesraan itu abadi.
Di saat dia jauh dariku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar