salju

Selasa, 25 Maret 2014

Uwaaaa~!

Hari ini aku baru menyadari bahwa aku sudah berumur 18 tahun. Bukan, aku memang sudah 18. Akan tetapi tiap aku berkaca, aku tidak merasa 18. Kadang-kadang style bajuku tidak sama dengan umurku. Harusnya aku berpakaian yang sexy (Siapa yang ngajarin aku ngomong begini? Lupakan). Harusnya aku pakai tshirt dan jeans yang casual dan bergaya ala remaja (?) daripada pakai gaun-gaun mini atau baju-baju yang 'sebenarnya' diperuntukkan untuk anak SMP. Dan akhirnya, ketika aku suatu hari berkaca dan mendapat ilham entah darimana, aku memutuskan untuk belajar make up. Yes. MAKE UP. Dua kalimat, 6 huruf yang sangat JARANG SEKALI kusebutkan. Biasanya orang pakai make up. Yes. Tapi aku tak pernah peduli. Yang kupedulikan adalah baju, pakaian, dan style. Aku kurang peduli dengan masalah muka, apalagi make up. Yucks.
Oke, dan alasan lainnya, adalah karena sepertinya aku jatuh cinta dengan seseorang, dan yah--setahuku aktris favoritnya adalah model Korea. CEWEK KOREA, MODEL. Bayangin aja make up sebagaimana yang dipakai oleh cewek itu.
Dan aku pun memutuskan untuk benar-benar belajar make up.
Tapi tunggu.
Aku tidak tahu apa-apa tentang make up. Baiklah, aku akan meminta tolong Vitri. Vitri Adams, atau nama sebenarnya, Vitriyanti, adalah MASTER MAKE UP. Sangat jago. Lihai. Dan dapat menghapalkan alat-alat make up dengan mata tertutup! #Oke, lebay.
Jadi singkatnya, aku meminta tolong darinya untuk memilihkanku alat-alat make up, dan aku sebenarnya sudah dalam level super expert dalam ketertinggalan. Aku baru nyadar kalau aku tidak pernah pakai bedak muka, ataupun cuci muka setelah keluar dari rumah. Padahal cewek lain--rata rata akan memakai toner setelah pulang, untuk menghapus debu jalanan--sampai kapasnya berwarna abu-abu gelap. Oh sudahlah. Kayaknya aku emang telat puber.
Telat puber.

Dan lanjut--akhirnya ia memutuskan untuk merekomendasikan ini dan itu, dan kami ada di Watson selama DUA JAM hanya untuk memilih benda-benda mungil yang ber-efek luar biasa itu. Dan inilah hasilnya:



#Dari keseluruhan foto ini, bagiku dua hal yang paling menarik adalah makanan (Styroform warna putih) dan barisan komik. Yes! Mahasiswa! (?)
Begitulah. Akhirnya aku membuka satu persatu produk yang baru kubeli, dan oh ya, walaupun merknya kelihatan, aku sedang tidak promosi, ingat itu.
Kata Vit--Master Make Up, karena warna kulitku yang begini, aku bisa memakai warna kasual untuk pertama kalinya. Dan pertama kalinya ini, kata-katanya begitu menusuk. Kenapa tidak sekalian saja sebut aku BEGINNER #jatuh ke jurang yang paling dalam.
Dan itulah ketanyaannya, aku memang pemula. AKU BAHKAN TIDAK TAHU BB CREAM DAN MOZTURIZER (Kayaknya sih tulisannya salah, tapi bodo' amat deh) ITU GUNANYA APAAN. Bahkan di Watson, aku disuruh beli penjepit bulu mata.
BUAT APA? BUAT APA?
#bergema dari bawah jurang
"Karena bulu matamu pendek dan alismu kayak Shinchan." jawab Vitri dengan sadisnya.
Alis Shinchan.
Alis Shinchan.
Alis Shinchan.
AKU BAHKAN TAK PERNAH MEMPERHATIKAN BENTUK ALISKU!
Exciting.
Dan begitulah, setelah penjelasan lengkap selama sejam penuh, aku pun akhirnya mengerti kegunaan dari semua. Dan Vitri sampai harus menjelaskan mana yang harus dipakai duluan, mana yang dipakai belakangan.
Paling tidak sekarang aku mau memakai alat-alat yang menurutku fungsinya dulu adalah seperti ini:

Blush On: Seperti badut.
Lip Gloss: Makan saja pisang goreng, tahu isi dan bakwan. Berminyak kan bibir, hampir sama toh hasilnya.
Pensil Alis: Ulat bulu.
Eyeliner: Kayak mayat hidup yang kurang tidur.
Maskara: Ulat bulu kedua.
Lipliner: Nggak guna.
Lipstick: Ibu-ibu arisan.

Dan sebagainya, dan sebagainya.
TIDAAAAKKKKK! Kehidupan remaja bahagiaku menghilang dalam sekejap! Sekarang aku harus bangun sejam lebih awal dari biasanya hanya untuk alat-alat mini yang tidak jelas itu! Huhuhuhuhuhu! #beneran sedih lho.
Susahnya jatuh cinta.
Susahnya make up.

Padahal hari-hari begitu cerah, tapi aku harus menghabiskan waktu didepan cermin.
#P.S: Fotoku sesudah dan sebelum memakai make up, tentu saja TIDAK AKAN kuposting. Selama-lamanya.
#menggalau menatap langit di jendela.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar