Segala puji bagi Allah yang telah
menjadikan cinta sebagai cara demi memperoleh sesuatu yang dicintai;
pondasi ketaatan dan ketundukan kepada-Nya sebagai bukti konkrit menuju
cinta hakiki. Dia-lah yang telah menggerakkan jiwa dengan cinta menuju
beragam kesempurnaan sebagai cambuk dan sugesti untuk mendapatkan cinta.
Dia-lah yang telah menitipkan cinta pada langit dan bumi demi
memperlihatkan kesempurnaan-Nya, yang berupa daya kekuatan menjadi
tindakan nyata. Dia-lah yang telah mengobarkan, demi cinta, hasrat dan
tekad yang bulat menuju cita-cita dan tujuan mulia.
Mahasuci Allah yang telah menyelimuti
kalbu dengan cinta seperti yang DIa kehendaki berdasarkan kekuasaan-Nya.
Dengan cinta, Dia telah menghidupkan segala sesuatu berkat hikmah-Nya.
Dia yang telah menghiasi beragam cinta di antara para makhluk-Nya.
Kemudian, Dia jadikan setiap yang dicintai menjadi belahan jiwa bagi
yang mencintai, baik dia salah maupun benar. Dia-lah yang menjadikan
seseorang, yang karena cinta-Nya, menjadi bahagia ataupun sengsara.
Mahasuci Allah yang telah menjadikan
mereka yang mencintai-Nya, kitab-Nya dan Rasul-Nya lebih utama daripada
para pencinta yang lainnya. Dengan dan karena cinta, langit dan bumi pun
ada. Atas dasar cinta segala makhluk diciptakan. Setiap keinginan dapat
menjadi kenyataan. Dengan Cinta, setiap insan mendapatkan apa pun yang
ia inginkan serta terbebas dari berbagai rintangan dan kebinasaan. Cinta
adalah jalan menuju sang pencipta. Hanya dengan cinta setiap insan
memperoleh harapan. Dengan Cinta, seseorang akan mengenyam manisnya
kehidupan dan keimanan, karena ia telah rela bahwa Allah sebagai
Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul
dan nabi Allah.
Tanda cinta seorang hamba kepada Allah
adalah ketika dia takut akan ancaman api neraka. Sedangkan tanda cinta
yang setingkat di atasnya adalah ketika seorang hamba mengharap
kenikmatan syurga.
Akan tetapi, tahukah anda bahwa puncak
dari segala derajat cinta adalah keinginan yang demikian menggebu untuk
dapat selalu menghadirkan Allah di hati. Tekad kuat untuk selalu
bersama syariat-Nya dalam segenap sisi kehidupan. Cinta yang melebihi
segala cinta kepada sang kekasih, keluarga dan sanak saudara.
Memosisikan Allah layaknya Sang Kekasih hati yang selalu berharap
berjumpa dengan-Nya, mendekatkan diri pada-Nya dengan berbagai cara, dan
rindu untuk merajut tali kasih serta berjumpa dengan-Nya.
Puncak dari segala urusan adalah cinta
kepada Allah, berharap berjumpa dengan-Nya, mendekatkan diri pada-Nya
dengan berbagai sarana, dan rindu untuk merajut tali kasih serta
berjumpa dengan-Nya. Jika seorang hamba belum sampai pada tingkatan
seperti itu, dia boleh berharap kepada surga dan kenikmatannya serta
segala sesuatu yang Allah sediakan di dalamnya untuk para wali-Nya. Dan
jika di dalam dirinya belum tertanam obsesi yang tinggi untuk
mendapatkan hal tersebut, maka dia merasa takut kepada api neraka serta
segala sesuatu yang telah Allah sediakan di dalamnya bagi siapa saja
yang durhaka kepada-Nya.
Betapa indahnya bercinta dengan Allah, yang dengan cinta-Nya, seluruh isi bumi dan langit pun memuji-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar