salju

Selasa, 07 Januari 2014

Bercinta dengan Allah

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan cinta sebagai cara demi memperoleh sesuatu yang dicintai; pondasi ketaatan dan ketundukan kepada-Nya sebagai bukti konkrit menuju cinta hakiki. Dia-lah yang telah menggerakkan jiwa dengan cinta menuju beragam kesempurnaan sebagai cambuk dan sugesti untuk mendapatkan cinta. Dia-lah yang telah menitipkan cinta pada langit dan bumi demi memperlihatkan kesempurnaan-Nya, yang berupa daya kekuatan menjadi tindakan nyata. Dia-lah yang telah mengobarkan, demi cinta, hasrat dan tekad yang bulat menuju cita-cita dan tujuan mulia.

Mahasuci Allah yang telah menyelimuti kalbu dengan cinta seperti yang DIa kehendaki berdasarkan kekuasaan-Nya. Dengan cinta, Dia telah menghidupkan segala sesuatu berkat hikmah-Nya. Dia yang telah menghiasi beragam cinta di antara para makhluk-Nya. Kemudian, Dia jadikan setiap yang dicintai menjadi belahan jiwa bagi yang mencintai, baik dia salah maupun benar. Dia-lah yang menjadikan seseorang, yang karena cinta-Nya, menjadi bahagia ataupun sengsara.

Mahasuci Allah yang telah menjadikan mereka yang mencintai-Nya, kitab-Nya dan Rasul-Nya lebih utama daripada para pencinta yang lainnya. Dengan dan karena cinta, langit dan bumi pun ada. Atas dasar cinta segala makhluk diciptakan. Setiap keinginan dapat menjadi kenyataan. Dengan Cinta, setiap insan mendapatkan apa pun yang ia inginkan serta terbebas dari berbagai rintangan dan kebinasaan. Cinta adalah jalan menuju sang pencipta. Hanya dengan cinta setiap insan memperoleh harapan. Dengan Cinta, seseorang akan mengenyam manisnya kehidupan dan keimanan, karena ia telah rela bahwa Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Nabi Muhammad SAW sebagai rasul dan nabi Allah.

Tanda cinta seorang hamba kepada Allah adalah ketika dia takut akan ancaman api neraka. Sedangkan tanda cinta yang setingkat di atasnya adalah ketika seorang hamba mengharap kenikmatan syurga.

Akan tetapi, tahukah anda bahwa puncak dari segala derajat cinta adalah keinginan yang demikian menggebu untuk dapat selalu menghadirkan Allah di hati. Tekad kuat untuk selalu bersama syariat-Nya dalam segenap sisi kehidupan. Cinta yang melebihi segala cinta kepada sang kekasih, keluarga dan sanak saudara. Memosisikan Allah layaknya Sang Kekasih hati yang selalu berharap berjumpa dengan-Nya, mendekatkan diri pada-Nya dengan berbagai cara, dan rindu untuk merajut tali kasih serta berjumpa dengan-Nya.

Puncak dari segala urusan adalah cinta kepada Allah, berharap berjumpa dengan-Nya, mendekatkan diri pada-Nya dengan berbagai sarana, dan rindu untuk merajut tali kasih serta berjumpa dengan-Nya. Jika seorang hamba belum sampai pada tingkatan seperti itu, dia boleh berharap kepada surga dan kenikmatannya serta segala sesuatu yang Allah sediakan di dalamnya untuk para wali-Nya. Dan jika di dalam dirinya belum tertanam obsesi yang tinggi untuk mendapatkan hal tersebut, maka dia merasa takut kepada api neraka serta segala sesuatu yang telah Allah sediakan di dalamnya bagi siapa saja yang durhaka kepada-Nya.

Betapa indahnya bercinta dengan Allah, yang dengan cinta-Nya, seluruh isi bumi dan langit pun memuji-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar