Tumben saya membahas sinetron. Iya, soalnya sinetron yang ini beda. Disatu sisi digemari remaja (terutama perempuan), tapi disisi lain sinetron ini memicu kontroversi : bukan hanya soal konsep cerita yang menjiplak Twilight/Teen Wolf (entah mana yang benar), tapi karena sinetron ini memicu remaja alay baru. Hah?
Memang kesannya lebay, tapi memang begitu adanya, kok. Misal, biasanya kita suka sebuah program TV karena memang kontennya bagus. Tapi, gara-gara sinetron ini, paradigmanya langsung berubah : suka program TV karena pemainnya/pengisi acaranya. Nah lho.. Jadi, karena hanya suka sama pemainnya, mereka jadi tidak kritis dengan apa yang ditayangkan. Mereka sekedar menyerap, dan tak sadar kalau mereka sedang “dibodohi”. Betul? Makanya, saya pernah berkelakar : “Kalau suka sama pemainnya, nikahin aja gih..” :D Daripada fanatik sama pemainnya, tapi berselimutkan alay yang bisa membodohimu..
facebook.com
Selain karena mengubah paradigma tentang tayangan TV kesukaan, sinetron ini juga menciptakan istilah dan gaya alay baru. Misal : “OMG.. Hello…” Demi Tuhan deh, kalau sudah denger istilah ini, telinga saya langsung geli.. :D Plus, adegan romantis antar pemain dalam sinetron tersebut (yang kalau katanya infotemen cinta lokasi) yang katanya sih hanya teman.. Tapi, kedekatannya mencurigakan. Skip.
Berberapa waktu kebelakang, saya sering melihat infotemen (infotainment) yang isinya mengenai kedekatan antara Aliando (Digo) dan Prilly Latuconsina (Sisi) yang katanya sih.. Cuma teman aja. Tapi, karena adegan romantis yang sering mereka perankan, banyak yang berharap mereka berdua betul-betul pacaran. Hadeh.. Berita macam apa ini? Hmm.. Ada lagi. Ada berita tentang fans para pemain GGS yang setia menunggu hingga malam. Rata-rata remaja lho.. :v Bahkan, ada laporan kalau pagar lokasi syuting pernah rubuh karena mereka. Hadeh dan Hadeh… Bosan lihat berita macam beginian.
Meskipun sinetron ini sukses – rating no 1, tapi dampak negatifnya besar buat remaja dan anak-anak lho.. Terutama, alay. Itu sudah tak bisa dibantah lagi. Asal anda tahu, sinetron ini sudah dua kali “disemprit” (ditegur) KPI. Yang pertama karena ada adegan memakan kelinci (saya tak tahu itu kelinci betul atau bohong, karena biasanya yang ditampilkan adalah versi bohongnya) dan yang kedua karena ada adegan pelukan antar 2 remaja lawan jenis dengan berpakaian seragam sekolah (tidak mencontohkan yang baik buat pelajar, dan terkesan merendahkan citra institusi pendidikan). Hmm..
Oh ya, satu lagi :
instagram.com
Tuh.. Anak-anak terkena dampaknya juga kan? Hihi.. Bagaimana pendapatnya? Sekian..
“Itu hanya elemen kecil..” – Harsiwi Achmad, Direktur Programming dan Produksi SCTV, terkait teguran KPI terhadap sinetron ini. (tabloidbintang.com)
Elemen kecil, tapi memiliki dampak yang besar.. Hayo, buat program yang kreatif, gih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar