salju

Senin, 12 Mei 2014

Kamu itu, abu-abu



 
Aku hanya tidak ingin berharap banyak dan kelak akan terluka. Aku hanya tidak ingin berharap lebih dan kelak akan jatuh dengan sakit bertubi-tubi. Aku hanya tidak ingin berjalan dengan separuh hati, karena sungguh rasanya begitu sakit. 

Aku hanya tidak cukup yakin dengan semuanya, karena memang tidak ada yang membuat keyakinanku begitu kuat.

Semua terjadi begitu tiba-tiba seperti kertas putih yang awalnya kosong, berubah menjadi berwarna seperti pelangi. 

Ya. Kamu itu seperti pelangi yang memberi warna dalam hariku. Kamu seperti hujan yang memberikan hawa segar dan meneduhkan ketika aku menatapmu. Kamu seperti tembok cina yang kokoh dan membuatku merasa nyaman berlindung dibaliknya.

Tetapi kamu abu-abu. Aku tidak tau persis seperti apa. Aku tidak bisa menerawang jelas. Aku tidak bisa merasakan ini begitu nyata. Ini seperti semu yang cepat atau lambat akan segera berlalu. 

Lalu biarkan aku tetap seperti ini, tidak berharap dan tidak meminta tetapi memberi dengan senang hati, sampai kelak pada suat saat kamu menyadari dan memiliki harapan yang sama sepertiku.

Aku ingin, kelak pada masanya abu-abu itu berubah menjadi lebih berwarna dan nyata yang bisaku sentuh dan benar-benar aku rasakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar