"Aku kan sudah anggap kamu sebagai kakak aku
sendiri"
Sudah pernah lihat iklan im3 soulmate yang baru?. Sebuah iklan provider yang baru baru ini sering muncul dan menghiasi layar kaca. Disini saya sedang tidak bermaksud beriklan hanya saja ingin menganilis iklan tersebut dengan berbagai pendekatan teori.
Adegan iklan ini dimulai dengan menggambarakan sosok wanita cantik, berkulit putih dan berambut panjang yang sedang berada di tempat spa. Karena sedang tidak punya waktu untuk mengurusi sesuatu hal maka perempuan ini menelpon seorang lelaki yang dekat dengannya untuk mengurusi anjing, mengambil sepatu, boneka dll.
Dengan mengatasnamakan kangen, seolah perempuan ini memiliki pasword alias acces bebas untuk memberi perintah dan mengerjakan sesuatu. Dengan password tersebut sang lelaki menjadi semangat untuk mematuhi segala bentuk perintah layaknya robot yang tak punya pilihan lain.
Adegan ini memperlihatkan wanita tidak lagi sebagaimana wanita semestinya, yang anggun, lugu, dan mempesona. Konstruk iklan juga mengarahkan bagaimana lelaki tidak lagi dikenal sebagai buaya darat dan segala label yang biasa dilekatkan kepadanya.
Satu lagi iklan ini juga memberikan pelajaran kepada perempuan untuk menindas laki laki, bukankah selama ini kaum perempuan berteriak untuk menyuarakan kesetaraan gender? Tapi malah menginjak laki laki.
Membuat lelaki merasa istimewa dengan kata kangen dan pada akhirnya dianggap sebagai kakak belaka.
Sudah pernah lihat iklan im3 soulmate yang baru?. Sebuah iklan provider yang baru baru ini sering muncul dan menghiasi layar kaca. Disini saya sedang tidak bermaksud beriklan hanya saja ingin menganilis iklan tersebut dengan berbagai pendekatan teori.
Adegan iklan ini dimulai dengan menggambarakan sosok wanita cantik, berkulit putih dan berambut panjang yang sedang berada di tempat spa. Karena sedang tidak punya waktu untuk mengurusi sesuatu hal maka perempuan ini menelpon seorang lelaki yang dekat dengannya untuk mengurusi anjing, mengambil sepatu, boneka dll.
Dengan mengatasnamakan kangen, seolah perempuan ini memiliki pasword alias acces bebas untuk memberi perintah dan mengerjakan sesuatu. Dengan password tersebut sang lelaki menjadi semangat untuk mematuhi segala bentuk perintah layaknya robot yang tak punya pilihan lain.
Adegan ini memperlihatkan wanita tidak lagi sebagaimana wanita semestinya, yang anggun, lugu, dan mempesona. Konstruk iklan juga mengarahkan bagaimana lelaki tidak lagi dikenal sebagai buaya darat dan segala label yang biasa dilekatkan kepadanya.
Satu lagi iklan ini juga memberikan pelajaran kepada perempuan untuk menindas laki laki, bukankah selama ini kaum perempuan berteriak untuk menyuarakan kesetaraan gender? Tapi malah menginjak laki laki.
Membuat lelaki merasa istimewa dengan kata kangen dan pada akhirnya dianggap sebagai kakak belaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar