Yuk Kita liat langsung aja... CEKIDOT....
(Kawasan Jl. Jendral Sudirman, Purwokerto)
(Jl. Jendral Sudirma, tepatnya di Perempatan Palma)
(Jl. Gatot Subroto, kawasan SMA dan SMP Susteran)
Kurang lebih sudah sekitar lima tahun saya tidak tinggal di
Purwokerto. ketika kunjungan pulang kampung saya pada waktu lalu, saya
menemukan beberapa kawasan jalan yang mengalami perubahan. Salah satunya adalah
di kawasan Jalan Dokter Angka, jalan di kawasan ini sebelumnya terbagi menjadi
dua, dimana ditengah-tengah sepanjang jalan tersebut terdapat pemisah jalan
berupa pohon peneduh. namun sekarang pemisah jalan tersebut telah dibongkar, ya
tentunya sekaligus dengan pohon-pohonnya. Kawasan jalan tersebut menjadi
terlihat lebih luas dan terbuka.
(Kawasan Jl. DR. Angka)
(Kawasan Jl. DR. Angka)
(Kawasan Jl. DR. Angka)
(Kawasan Jl. DR. Angka, RS Geriatri Purwokerto)
Meski ada beberapa perubahan, masih banyak kawasan kota
Purwokerto yang tidak mengalami perubahan secara signifikan. seperti di kawasan
perempatan tugu jam ini, lokasi ini terdapat di Jalan Jendral Sudirman, salah
satu jalan Protokol di Purwokerto.
(Perempatan tugu jam, Jl. Jendral Sudirman)
(Tugu Jam, Kawasan jalan protokol Jl. Sudirman)
(Perempatan Tugu Jam, Dari arah Jl. Piere Tendean)
(Jl. Jenderal Sudirman, kawasan arah Pasar Wage)
(Jl. Jenderal Sudirman, tampak di kawasan perempatan Srimaya)
(Jl. Jendral Sudirman, kawasan perempatan Srimaya dari arah Pasar Wage)
(Jl. Jendral Sudirma, menuju arah Pasar Wage)
(Jl. Jendral Sudirma, di kawasan perempatan Pasar Wage)
Salah satu Titik Keramaian di kota Purwokerto dimana
masyarakat biasa berkumpul dan menghabiskan waktu senggangnya adalah di kawasan
alun-alun Purwokerto. Alun-alun kota Purwokerto memiliki komponen yang relatif
sama dengan alun-alun di kota-kota lain terutama di kawasan Jawa Tengah,
Yogyakarta dan Jawa Timur, dimana ada lapangan terbuka tempat berkumpul
masyarakat yang berada di tengah-tengah kawasan alun-alun dan biasanya terdapat
pohon beringin dengan jumlah tertentu, kemudian terdapat pusat pemerintahan
yang ada di sebelah utara lapangan terbuka, dan di sebelah barat ada tempat
peribadatan berupa masjid agung, serta tidak ketinggalan adalah komponen
penegakan hukum, untuk di Purwokerto, di sebelah barat alun-alun terdapat Lembaga
Pemasyarakatan. Karakteristik ini merupakan karakteristik umum kota-kota di
Jawa.
(Kawasan Alun-alun Purwokerto, Jl. Jendral Sudirman)
(Tampak masjid Agung Baitussalam, Jl. Masjid, Purwokerto)
(Kawasan Alun-alun Purwokerto)
(Pendopo Si Panji, Kantor PemKab Banyumas)
(Kawasan Alun-alun Purwokerto)
Ada beberapa gedung yang sudah cukup lama berdiri di kota
Purwokerto, bahkan sudah ada semenjak masa kolonial. Purwokerto pada masa
kolonial memang sudah menjadi kota yang cukup berkembang. Beberapa bangunan
yang ada bahkan telah menjadi bangunan cagar budaya. Di kawasan Jalan
Jendral Gatot Subroto terdapat beberapa bangunan tua seperti rumah dinas
bupati yang arsitektur bangunannya masih khas bangunan masa kolonial, gedung
ini dahulu adalah gedung Residentwoning atau tempat tinggal Residen Banyumas di
Purwokerto. Gedung ini dibangun setelah ada rencana pemindahan ibu kota
Banjoemas ke Purwokerto. Gedung ini dirancang oleh sorang arsitek/insinyur dari
Belanda bernama Breuning, Hubert Albert (sumber: www.banjoemas.com). gedung ini
merupakan gedung termegah di Purwokerto pada masanya. terdapat pula bangunan
yang sekarang difungsikan menjadi bangunan sekolah SMA N 1 Purwokerto dan SMA N
2 Purwokerto (dahulu adalah sekolah MULO). Ada pula tugu Pembangunan di tengah
simpang tiga antara Jalan Gatot Subroto dan Jalan Merdeka. Di salah satu sudut
simpang tiga tersebut juga terdapat bangunan Gereja Kristen Indonesia. Masih di
kawasan sepanjang jalan yang sama terdapat pula bangunan tua yang difungsikan
sebagai rumah sakit yakni Rumah Sakit Umum Santa Elisabet.
(Gedung Rumah dinas Bupati/ Residentwoning/ eks. Tempat tinggal Residen Banyumas di Purwokerto, Jl. Gatot Subroto)
(Tugu Pembangunan, di kawasan Jl. Gatot Subroto)
(SMA N 2 Purwokerto, Jl. Gatot Subroto)
(SMA N 1 Purwokerto, Jl. Gatot Subroto)
(Gereja Kristen Indonesia, Jl Merdeka dan Jl. Gatot Subroto)
(RS Santa Elisabet, Jl. Gatot Subroto)
Ada satu landmark kota Purwokerto yang tak kalah
terkenal, yaitu makam Ragasemangsang, makam Ragasemangsang ini berupa situs
makam di tengah jalan kota, lokasinya berada di sebelah timur alun-alun.
menurut legenda masyarakat, makam tersebut merupakan makam seorang
pencuri/begal yang memiliki ilmu kesaktian. menurut cerita sang pencuri/begal
tersebut melakukan adu kesaktian melawan Kiai Pekih, seorang sesepuh kampung
wilayah tersebut, dalam adu kesaktian itu sang pencuri/begal kalah, tubuhnya
terlempar dan tersangkut di atas sebuah pohon hingga akhirnya tewas, dan sang
pencuri/begal itu pun dikuburkan di bawah pohon dimana dia tersangkut, kuburan
tersebut ada di dalam sebuah bangunan yang menyerupai sel penjara. Kata
tersangkut dalam bahasa jawa Banyumas adalah kemangsang/semangsang dan
kata tubuh dalam bahasa jawanya adalah raga, maka kawasan tersebut
kemudian diberi nama Ragasemangsang, dan sekarang pun menjadi nama Jalan Ragasemangsang.
(Monumen Ragasemangsang, Jl. Ragasemangsang)
Kota Purwokerto memiliki Gereja Katedral Katolik yang diberi
nama Katedral Kristus Raja, wilayah Keuskupan Purwokerto meliputi umat Katolik
Jawa Tengah bagian barat dengan wilayah seluas 15.300 Km2, diantaranya adalah
wilayah Banjarnegara, Banyumas, Batang, Kebumen, Pekalongan, Pemalang,
Purbalingga, Purworejo, Tegal, Cilacap, dan Wonosobo. Lokasi gereja katedral
ini ada di Jalan Gereja.
(Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto, Jl. Gereja)
(Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto, Jl. Gereja)
(Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto, Jl. Gereja)
Kawasan
roda perekonomian biasanya ada di wilayah pasar induk, pasar induk Purwokerto
adalah Pasar Wage. Kawasan Pasar Wage ini sudah ada cukup lama, terlihat dari
bangunan-bangunan toko di kawasan tersebut yang terlihat sudah tua, dengan ciri
khas tulisan nama toko yang timbul. Selain kawasan Pasar Wage terdapat pula
kawasan pasar lain yang tidak kalah ramai, yaitu kawasan pasar
Kebondalem.
(Salah satu bangunan tua di kawasan Jl. Jendral Sudirman)
(salah satu pertokoan yang menggunakan teknik relief untuk nama toko, Jl. Jendral Sudirman)
(salah satu bangunan tua di kawasan Jl. Jendral Sudirman)
(salah satu pertokoan yang menggunakan teknik relief untuk nama toko, Jl. Jendral Sudirman)
(salah satu pertokoan yang menggunakan teknik relief untuk nama toko, Jl. Jendral Sudirman)
(Toko Roti Go, Salah satu toko roti yang legendaris di Purwokerto, Jl. Jendral Sudirman)
(kawasan Pasar Wage, Jl. Jendral Sudirman, tampak toko emas Djanoko dengan ikon patung tokoh pewayangan Janoko atau Arjuna)
(kawasan Pasar Wage, Jl. Jendral Sudirman, tampak toko emas Djanoko dengan ikon patung tokoh pewayangan Janoko atau Arjuna)
(kawasan Pasar Wage, Jl. Jendral Sudirman, tampak toko emas Djanoko dengan ikon patung tokoh pewayangan Janoko atau Arjuna)
(salah satu bungunan toko tua dengan teknik relief pada nama tokonya, Jl. Jendral Sudirman)
(Kawasan kolong Pasar Kebon Dalem)
(Kawasan kolong Pasar Kebon Dalem)
(Kawasan kolong Pasar Kebon Dalem)
(Toko Buku dan Alat Tulis Metro Jaya di Kawasan Pasar Kebon Dalem)
Ada
satu tempat hiburan yang tak kalah tua dari tempat-tempat lain di Purwokerto
yaitu Bioskop Rajawali. Bioskop Rajawali ini adalah satu-satunya bioskop yang
bertahan di Purwokerto. Sampai saat ini tempat tersebut masih beroperasi
menayangkan film-film terbaru baik dari dalam negeri maupun film-film box
office produksi Hollywood, meski tayangnya lebih lambat dibandingkan di
kota-kota besar lainnya.
(Bioskop Rajawali Theatre, Jl. S. Parman, Purwokerto)
Banyak sekali kenangan yang tertinggal di kota Purwokerto ini.
meski saya telah jauh merantau hati saya tetap tertinggal di Purwokerto dan
kelak saya pasti akan kembali dan menghabiskan sisa hidup saya di kota tercinta
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar