Langit
begitu cerah.. tapi tak secerah hatiku..
Pagi
itu, aku melamun dalam kesendirian ditemani secangkir susu hangat, berdiri
didepan pintu balkon.. aku terhanyut dalam lamunanku.. Lamunan yg menyeretku
mengingat masa-masa indah bersama sosok-sosok yg pernah mendampingiku dahulu..
Rasanya bahagia.. Lamunan yg indah.. aku tersenyum..
Tapi,
seketika lamunanku mengerutkan dahiku, masa-masa pahit pun menggelayuti
fikiranku.. memoriku masih dapat mengingat semua kejadian-kejadian yg menyakitkan
yg pernah kualami dahulu.. hatiku tersentak, aku marah, aku murka mengingat
semuanya.. Rasa yg pedih dahulu meramaikan isi hatiku saat itu.. Senyumanku
hilang seketika..
beberapa
detik aku tersadar dan bangun dari lamunan.. aku mengerti sekarang, keanehan
pada diriku saat ini adalah akibat dari sebuah masa lalu..
betapa…
SULITNYA JATUH CINTA.
Jatuh
cinta itu…. indah..
aku
sangat mengenal perasaan itu..
rasanya
seperti jatuh kejurang yg penuh dengan bunga-bunga indah..
tak
secercah debu pun yg dapat menghalangi rasa itu..
indah…
indah sekali..
TAPI..
Kini
aku lupa.. seperti apa rasanya JATUH CINTA????
sudah
lebih dari 100 hari aku melangkahkan kakiku sendiri, tanpa sosok yg kupastikan
untuk bisa berjalan disampingku..
Pria-pria
itu berlomba menunjukkan dirinya dihadapanku seketika setelah aku melepaskan
sosok pria terakhirku dibulan desember.. Kala itu, aku bagai seorang puteri yg
baru bebas dari cengkraman raja jahat yg menyekapku di menara tertinggi dan aku
berhasil lari jauh meninggalkan istana yg penuh dengan kepahitan.. akhirnya aku
dapat menghirup udara kebebasan meski dengan hati yg telah robek dan hancur..
akulah…
Wanita yg saat itu berdiri dengan separuh nafas dan segenggam hati yg penuh
luka..
Saat
itu.. detik-detik kulalui dengan dada yg sesak, hati yg hancur
berkeping-keping, air mata yg terlalu indah untuk terus dijatuhkan.. rasanya
ingin mati saja.. tapi, banyak sekali peri-peri yg tersenyum disampingku dan
memberikanku semangat untuk bangkit dan kembali bersinar seperti dulu.. meski
rasanya cahayaku sudah redup dan pudar, aku benar-benar merasa tak berdaya
lagi. Seketika peri dihatikupun hadir dan menyadarkanku bahwa aku adalah wanita
beruntung yg pernah merasakan pahit beribu-ribu kali, karena pahit itulah yg
memberikan ketegaran dan keteguhan pada sebuah hati, kepedihan-kepedihan itulah
yg telah menjadikan sesosok diri semakin kuat.. ya, mataku terbuka, hatiku
tersadar. aku pun berusaha untuk bangkit, dengan segala keyakinan, aku terus
memotivasi diriku untuk mampu berdiri tegap lagi, dengan semangat yg membara
aku terus mendorong hatiku untuk mampu melangkahkan kakiku lagi dengan seluruh
keoptimisan.
Dan
akhirnya.. aku pun ternyata mampu melewati semuanya, aku bisa menjadi sosok
baru yg bisa berdiri dengan hati yg tegar. akulah… Wanita yg telah bangkit dari
keterpurukan.
Dengan
hati yg baru, jiwa yg sudah halus, aku berjalan melewati hari-hari yg telah
kembali cerah dihadapanku. Rasanya udara yg kuhirup lebih bersih dari
sebelumnya, rasanya pandanganku sudah kembali jernih, rasanya bibirku mudah
sekali untuk tersenyum, kakiku pun semakin ringan dalam melangkah. aku menjadi
sosok yg baru.. Terima kasih Tuhan sudah membuatku mampu untuk melewati
masa-masa pahit itu..
Akupun
kembali membuka pintu hati yg selama itu ku tutup..
Ternyata..
Pria-pria itu masih terus berlomba, terus berusaha memperlihatkan dirinya
dihadapanku, menunjukkan dirinya untuk menjadi sosok yg pantas mendampingiku.
Semakin banyak dan semakin ramai mengisi hari-hariku.. aku senang, dengan
karakter-karakter dan sifat yg berbeda-beda mereka mewarnai hari-hariku. Aku
tidak kesepian.. Aku kembali merasa menjadi seorang puteri yg dihadapi oleh
pangeran-pangeran yg terus tersenyum dihadapanku.
Kucoba
untuk semakin membuka hatiku, satu persatu dari merekapun kucoba untuk berjalan
bersama melangkah kedepan.. berbagai tawa, senyum dan keceriaan aku terima,
hingga hari-hariku pun penuh dengan senyuman.
Tapi…
entah mengapa, sudah lewat dari puluhan hari, tak ada satupun yg mampu
menggerakkan hatiku untuk memilih salah satu dari mereka. Mereka semua rasanya
tetap sama dipandanganku, semuanya sama.. tidak ada yg berbeda, tidak ada yg
special. Kebaikan, keramahan, dan ketulusan yg mereka berikan rasanya tidak ada
yg mampu untuk masuk kedalam hatiku. Entah mengapa…
Kucoba
untuk terus membuka mata dan hatiku, memperhatikan setiap gerakan-gerakan yg
mereka lakukan padaku, menerawang hati mereka yg terus ditujukan kepadaku,
tapi.. tetap saja rasanya hambar didalam hatiku. Mereka terus mengetuk pintu
hati ini, tapi tidak ada juga yg berhasil masuk kedalamnya. Hingga muncullah
salah satu dari mereka yg sedikit mampu untuk mulai masuk kedalam hatiku, tapi
seketika terdengar sebuah teriakkan yg sangat tajam dari hatiku yg berontak, "TIDAK..
jangan kau berikan dulu hatimu untuknya, tutuplah serapat-rapatnya, jangan saat
ini, nanti saja, lihat dulu apakah ia tepat untuk kau jadikan pendamping seumur
hidupmu???" kata-kata itu yg terus muncul dan mengguncang hati dan
fikiranku. ada apa dengan diriku???
Yang
kurasakan.. dibalik rasa membuka hati ini, ada sebuah ketakutan tersendiri yg
terus menggelayuti fikiranku, aku takut.. aku tidak mau kembali mengulangi rasa
pahit yg telah beribu-ribu kali kurasakan sebelumnya. aku tidak mau ada
sedikitpun ‘kerusakan’ pada diri mereka yg akan menimbulkan kepahitan dihidupku
lagi. Aku terlalu takut untuk menghadapi hal yg seperti itu lagi.. mungkinkah
sebenarnya aku masih belum siap untuk membuka hatiku???
Ku
jujurkan pada semua, apa yg kurasakan, kukatakan pada mereka bahwa aku tidak
mau mengalami sebuah perjalanan dalam menjalani hubungan yg pada akhirnya akan
menjadi bumerang lagi bagi hatiku. AKU MENCARI PASANGAN HIDUP, BUKAN MENCARI
PACAR. kutegaskan pada mereka. Tiba-tiba muncul sebuah keputusan "aku
tidak mau berkomitmen, aku hanya ingin menjalani semua ini seperti air yg
mengalir, hingga Tuhan menjawab, inilah jodohku”.
entah
kalimat itu adalah sebuah ketepatan untukku atau akan menjadi sebuah
keterambangan yg akan kembali menyerbuku. aku tidak tau, yg pasti aku hanya
yakin dengan sebuah keputusan yg sudah kulontarkan.
Ternyata..
Pria-pria itu masih terus tersenyum padaku, mereka terus mengisi detik demi
detik di hidupku kini. entah apa yg sebenarnya mereka rasakan, entah apa yg
kini mereka fikirkan, aku hanya mampu terus menegaskan hal itu.
Lebih
dari 100 hari ini pun rasanya masih sama seperti itu.. Masih tidak ada yg
berbeda di hatiku. Ada setitik harapan yg menggelayuti hati dan fikiranku,
harapan untuk merasakan JATUH CINTA. tapi ternyata tidak.. tidak sama sekali
hingga saat ini. mungkin CHEMISTRY itu sudah hilang, entah hilang dari diriku
atau dari diri mereka yg tak mampu memasuki hatiku.
Sungguh..
betapa SULITNYA JATUH CINTA.
Sepertinya dinding
hati ini terlalu kokoh untuk diruntuhkan, terlalu kuat berdiri hingga tak satu
sosokpun yg mampu merobohkan tiangnya dan tak satupun yg berhasil untuk
menerobos kedalamnya.
Masa
lalu, ribuan pahit dan ketakutan.. mungkin itulah alasan yg membuat aku menjadi
seorang Wanita yg terus mencari kesempurnaan dari sebuah sosok saat ini.
Rasanya semuanya kurang, rasanya semuanya tidak tepat untukku, sungguh..
rasanya aku benar-benar ingin menemukan sosok yg SEMPURNA. Aku tau,
tidak ada satupun orang yg sempurna di dunia ini, tapi aku hanya ingin
menemukan sosok yg cukup sempurna di mata dan hatiku, sosok yg mampu
masuk kedalam hatiku dan bersandar didalamnya, hingga aku takkan lagi
merasakan… SULITNYA JATUH CINTA.
ini..
bukan aku yg dulu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar