By: Ayu Pratiwi
Cinta tak berwujud,
..
Namun dia menguasai hidup ..
Siang menjadi malam,
dan malam menjelma kenangan ..
Tatkala hati tersentuh cinta, ...
Cinta tidak berwarna,
Tetapi dia bernuansa
biru di kalbu ...
Merah merona dibibir
yang bergetar oleh hasrat Cinta ..
Cinta tak beraroma
...
Namun dia mewangi
bagai sejuta kuntum mawar ditaman hati ...
Semerbak harumnya
membuai mimpi-mimpi indah ..
Disepanjang hari ..
Memberi semangat jiwa
yang tiada lelah mengejarnya ...
Wahai sang maha
pencipta, ..
Indahnya cinta adalah
karunia-Mu ..
Tatkala dua hati
terpaut menjadi satu memuja-Mu ...
Wahai sang Maha Kuasa
..
Satukanlah dua hati
hamba-hamba-Mu yang dibuai cinta ..
Ajarilah hamba bahasa
cintaMu yang tulus..
Berilah makna CintaMu
yang damai dan penuh kasih ..
Bersemi disepanjang
musim tanpa pupus ....
Sesungguhnya
engkaulah Maha Cinta ..
Yang menguasai
kerajaan cinta yang abadi ..
Bawalah hamba kedalam
lembah cinta-Mu ...
Nan indah tiada tara,
dan izinkanlah hamba
..
Memasuki mahligai
cinta-Mu ..
Menikmati manisnya
Anggur Kasih-Mu ..
sebagai pembasuh jiwa
...
Berselimut sutra nan
lembut, ..
Dalam lindungan kasih
Dan sayang-Mu ..
Jadikanlah kami
pemuja Cinta, ..
yang berjalan diatas
Jalan kasih-Mu ....
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim
...
Segala sesuatu yang
ada dibumi ini pasti akan hilang kapan pun itu, hanya Allah yang tidak akan
pernah hilang sampai kapan pun. Semua yang pernah dimiliki, yang diciptakan
pasti akan kembali ke Penciptanya lagi. Suatu saat pasti akan diambil kembali
oleh Allah SWT. Kita sebagai manusia hanya bisa menanti kapan semua yang
dititipkan dan diberikan pada kita itu diambil. Pada kisah Nabi Ibrahin as.,
yang atas perintah Allah SWT harus menyembelih anaknya. Allah bukan kejam,
bukan pula sadis meminta Nabi Ibrahim as. untuk membunuh anak laki-lakinya itu.
Allah hanya memperingati Nabi Ibrahim as., jangan pernah mencintai sesuatu
secara berlebihan seperti Nabi Ibrahim as. mencintai anak laki-lakinya. Hanya
cinta kepada Allah-lah yang seharusnya berlebih-lebihan. Maka dari itu, Allah
memerintahkan Nabi Ibrahim as. untuk membunuh (menyembelih) anaknya, karena
Nabi Ibrahim as. terlalu mencintai dan memuja-muja anaknya itu. Kemudian Allah
menggantinya dengan seekor domba. Allah tidak pernah melarang umatnyauntuk
mencintai sesama, mencintai keluarga, mencintai ayah ibu, mencintai anak-anak,
mencintai teman bahkan mencintai harta. Tetapi jangan pernah mencintai semua
itu diatas segala-segala Nya. Allah tidak ingin kita mencintai semua itu
melebihi cinta kita kepada Allah SWT. Cintai segala sesuatunya dengan normal
dan biasa saja tanpa berlebih-lebihan. Allah akan tetap mencintai kita kalau
kita mencintai Allah diatas segala sesuatu yang ada didunia. Kita semua pasti
akan kembali pada-Nya, oleh karena itu janganlah pernah menomor-satukan hal
lain selain Allah (JANGAN MENOMOR-DUAKAN ALLAH SWT), jadikanlah Allah sebagai
cinta terbesar mu baik didunia dan diakhirat. Namun, jika kita mencintai
semuanya dengan berlebihan, terlalu mencintai hal-hal yang kita punya atau orang-orang
disekitar kita, maka jika suatu saat nanti kita kehilangan, baik sedikit
ataupun banyak, kita pasti akan merasa sangat hancur dan terpukul dengan
kehilangan tersebut. Kita akan merasa bahwa Allah tidak adil dan tidak
menyayangi kita. Itu semua terjadi jika iman dan ketaqwaan kita tidak kuat dan
kita tidak mencintai Allah sepenuh hati. Kita hanya memikirkan kesenangan
duniawi, memikirkan apa yang ada didunia tanpa memikirkan akhirat dan Allah
nantinya. Kita tidak ingat bahwa semua akan kembali pada-Nya. Semua bisa
diambil kapan pun Allah menginginkannya. Sebaliknya, jika kita pun mencintai
segala sesuatu yang kita punya dan orang-orang yang kita sayangi secara biasa
saja dan berjalan normal, maka pada saat kehilangan, kesedihan kita tidak akan
berlebihan. Kita bisa menahan emosi yang berlebihan akan meluap. Tentu saja
mental kita akan terbentuk menjadi mental yang tangguh dengan pribadi yang bisa
menerima kenyataan yang terjadi. Jika kita mencintai Allah diatas apa pun, maka
ketulusanlah yang akan kita dapat. Keikhlasan, jika kita kehilangan hal-hal
atau orang-orang yang kita cintai. Bagaimanapun nantinya kehilangan itu
terjadi. Dalam Surat Ar Rahmaan ayat 26-27 : “Semua yang ada dibumi itu akan
binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”
Bagaimanapun nantinya, semua yang pernah menjadi milikmu sekarang didunia,
pasti akan kembali hilang dan diambil kembali oleh pemiliknya yaitu Allah SWT.
Tidak ada yang abadi didunia ini. Semua berdasarkan kehendak dari Allah, apapun
yang Allah kehendaki pasti terjadi begitu saja tanpa ada persiapan apapun dari
kita. Hanyalah Allah yang kekal dan abadi. Tiada lain yang bisa kekal dan abadi
selain Allah SWT. Bumi ini, tempat kita hidup selama ini pun, suatu saat nanti
pasti akan binasa dan hilang begitu saja.
Aku mencintaimu .. Seperti bumi ...
Aku mencintaimu .. Seperti bumi ...
Mencintai titah Tuhannya ...
Tak pernah lelah .. Menanggung beban derita ....
Tak pernah lelah .. Menghisap luka .....
Aku mencintaimu .. Seperti matahari
...
Mencintai titah Tuhannya ...
Tak pernah lelah .. Membagi cerah cahaya ...
Tak pernah lelah .. Menghangatkan jiwa ...
Aku mencintaimu .. Seperti air ..
Mencintai titah Tuhannya ...
Tak pernah lelah .. Membersihkan lara ..
Tak
pernah lelah .. Menyejukkan dahaga ...
Aku mencintaimu .. Seperti bunga ..
Mencintai titah Tuhannya ...
Tak pernah lelah .. Menebar mekar aroma bahagia
....
Tak pernah lelah .. Meneduhkan gelisah nyala ....
Semoga bermanfaat dan
penuh Kebarokahan dari Allah .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar