salju

Minggu, 19 Januari 2014

Hati-Hati dalam Mencintai….


By: Ayu Pratiwi


Cinta tak berwujud, ..
Namun dia menguasai hidup ..
Siang menjadi malam,
dan malam menjelma kenangan ..
Tatkala hati tersentuh cinta, ...
Cinta tidak berwarna,
Tetapi dia bernuansa biru di kalbu ...
Merah merona dibibir yang bergetar oleh hasrat Cinta ..
Cinta tak beraroma ...
Namun dia mewangi bagai sejuta kuntum mawar ditaman hati ...
Semerbak harumnya membuai mimpi-mimpi indah ..
Disepanjang hari ..
Memberi semangat jiwa yang tiada lelah mengejarnya ...
Wahai sang maha pencipta, ..
Indahnya cinta adalah karunia-Mu ..
Tatkala dua hati terpaut menjadi satu memuja-Mu ...
Wahai sang Maha Kuasa ..
Satukanlah dua hati hamba-hamba-Mu yang dibuai cinta ..
Ajarilah hamba bahasa cintaMu yang tulus..
Berilah makna CintaMu yang damai dan penuh kasih ..
Bersemi disepanjang musim tanpa pupus ....
Sesungguhnya engkaulah Maha Cinta ..
Yang menguasai kerajaan cinta yang abadi ..
Bawalah hamba kedalam lembah cinta-Mu ...
Nan indah tiada tara,
dan izinkanlah hamba ..
Memasuki mahligai cinta-Mu ..
Menikmati manisnya Anggur Kasih-Mu ..
sebagai pembasuh jiwa ...
Berselimut sutra nan lembut, ..
Dalam lindungan kasih Dan sayang-Mu ..
Jadikanlah kami pemuja Cinta, ..
yang berjalan diatas Jalan kasih-Mu ....


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...
Segala sesuatu yang ada dibumi ini pasti akan hilang kapan pun itu, hanya Allah yang tidak akan pernah hilang sampai kapan pun. Semua yang pernah dimiliki, yang diciptakan pasti akan kembali ke Penciptanya lagi. Suatu saat pasti akan diambil kembali oleh Allah SWT. Kita sebagai manusia hanya bisa menanti kapan semua yang dititipkan dan diberikan pada kita itu diambil. Pada kisah Nabi Ibrahin as., yang atas perintah Allah SWT harus menyembelih anaknya. Allah bukan kejam, bukan pula sadis meminta Nabi Ibrahim as. untuk membunuh anak laki-lakinya itu. Allah hanya memperingati Nabi Ibrahim as., jangan pernah mencintai sesuatu secara berlebihan seperti Nabi Ibrahim as. mencintai anak laki-lakinya. Hanya cinta kepada Allah-lah yang seharusnya berlebih-lebihan. Maka dari itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim as. untuk membunuh (menyembelih) anaknya, karena Nabi Ibrahim as. terlalu mencintai dan memuja-muja anaknya itu. Kemudian Allah menggantinya dengan seekor domba. Allah tidak pernah melarang umatnyauntuk mencintai sesama, mencintai keluarga, mencintai ayah ibu, mencintai anak-anak, mencintai teman bahkan mencintai harta. Tetapi jangan pernah mencintai semua itu diatas segala-segala Nya. Allah tidak ingin kita mencintai semua itu melebihi cinta kita kepada Allah SWT. Cintai segala sesuatunya dengan normal dan biasa saja tanpa berlebih-lebihan. Allah akan tetap mencintai kita kalau kita mencintai Allah diatas segala sesuatu yang ada didunia. Kita semua pasti akan kembali pada-Nya, oleh karena itu janganlah pernah menomor-satukan hal lain selain Allah (JANGAN MENOMOR-DUAKAN ALLAH SWT), jadikanlah Allah sebagai cinta terbesar mu baik didunia dan diakhirat. Namun, jika kita mencintai semuanya dengan berlebihan, terlalu mencintai hal-hal yang kita punya atau orang-orang disekitar kita, maka jika suatu saat nanti kita kehilangan, baik sedikit ataupun banyak, kita pasti akan merasa sangat hancur dan terpukul dengan kehilangan tersebut. Kita akan merasa bahwa Allah tidak adil dan tidak menyayangi kita. Itu semua terjadi jika iman dan ketaqwaan kita tidak kuat dan kita tidak mencintai Allah sepenuh hati. Kita hanya memikirkan kesenangan duniawi, memikirkan apa yang ada didunia tanpa memikirkan akhirat dan Allah nantinya. Kita tidak ingat bahwa semua akan kembali pada-Nya. Semua bisa diambil kapan pun Allah menginginkannya. Sebaliknya, jika kita pun mencintai segala sesuatu yang kita punya dan orang-orang yang kita sayangi secara biasa saja dan berjalan normal, maka pada saat kehilangan, kesedihan kita tidak akan berlebihan. Kita bisa menahan emosi yang berlebihan akan meluap. Tentu saja mental kita akan terbentuk menjadi mental yang tangguh dengan pribadi yang bisa menerima kenyataan yang terjadi. Jika kita mencintai Allah diatas apa pun, maka ketulusanlah yang akan kita dapat. Keikhlasan, jika kita kehilangan hal-hal atau orang-orang yang kita cintai. Bagaimanapun nantinya kehilangan itu terjadi. Dalam Surat Ar Rahmaan ayat 26-27 : “Semua yang ada dibumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” Bagaimanapun nantinya, semua yang pernah menjadi milikmu sekarang didunia, pasti akan kembali hilang dan diambil kembali oleh pemiliknya yaitu Allah SWT. Tidak ada yang abadi didunia ini. Semua berdasarkan kehendak dari Allah, apapun yang Allah kehendaki pasti terjadi begitu saja tanpa ada persiapan apapun dari kita. Hanyalah Allah yang kekal dan abadi. Tiada lain yang bisa kekal dan abadi selain Allah SWT. Bumi ini, tempat kita hidup selama ini pun, suatu saat nanti pasti akan binasa dan hilang begitu saja. 

Aku mencintaimu .. Seperti bumi ...
Mencintai titah Tuhannya ... 
Tak pernah lelah .. Menanggung beban derita ....
 Tak pernah lelah .. Menghisap luka ..... 
Aku mencintaimu .. Seperti matahari ... 
Mencintai titah Tuhannya ... 
Tak pernah lelah .. Membagi cerah cahaya ... 
Tak pernah lelah .. Menghangatkan jiwa ... 
Aku mencintaimu .. Seperti air .. 
Mencintai titah Tuhannya ... 
Tak pernah lelah .. Membersihkan lara ..
 Tak pernah lelah .. Menyejukkan dahaga ... 
Aku mencintaimu .. Seperti bunga .. 
Mencintai titah Tuhannya ... 
Tak pernah lelah .. Menebar mekar aroma bahagia .... 
Tak pernah lelah .. Meneduhkan gelisah nyala .... 

Semoga bermanfaat dan penuh Kebarokahan dari Allah .....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar