“Malam
itu gelap gelita tetapi ia amat indah. Di muka langit bertaburan bintang-bintang
yang berkelipan, disisi bulan yang terang benderang. Untuk apakah Allah s.w.t
jadikan malam? Ada waktu malam yang dihiasi dengan munajat kepada Allah s.w.t
dan ada malam yang dihiasi dengan derhaka kepada Allah s.w.t. Jadi malam itu
tidak sentiasa indah dan permai kerana ia bergantung kepada
penghuni-penghuninya.
Bagi
orang-orang yang soleh merindui malam ibarat pengantin menanti malam pertama.
Kerana pada waktu malam untuk mereka bermesra-mesra dengan Tuhannya. Pada waktu
malam tiada kebisingan kecuali mereka mengadu dan bermunajat kepada Tuhannya.
Kalau
sepasang kekasih mencari waktu malam untuk memadu kasih, maka tidak hairan
kalau orang-orang yang soleh juga menggunakan waktu malam untuk memadu cinta
sejati dengan Allah s.w.t. Berkata Al Fudhail bin Iyadh, Apabila terbenam
matahari maka saya gembira dengan gelap. Dan apabila terbitnya matahari maka
saya berdukacita kerana datangnya manusia kepadaku! Abu Sulaiman pula berkata,
Jikalau tidaklah kerana malam nescaya saya tidaklah menyukai tinggal di dunia
ini.
Satu
cara paling ideal bagi seorang Muslim untuk berhubungan dengan Allah ialah
mengerjakan ibadat pada waktu tengah malam, ketika suasana sunyi sepi dengan
kebanyakan makhluk nyenyak tidur dan penuh kesejukan. Pada waktu itu seorang
Muslim boleh beristighfar, memuji, mensuci dan membesarkan Allah, malah
mengerjakan solat sunat tahajud serta solat taubat. Bagaimanapun, bukan satu
perkara mudah untuk bangun dari tidur sedang orang lain lena dibuai mimpi.
Bukan mudah untuk berwuduk dalam kedinginan malam yang mencengkam tulang dan
bukan sesuatu yang mudah untuk mengangkat takbir menghadap Allah dalam keadaan
mata terkebil-kebil. Justeru, tidak ramai yang boleh bangun bertahajud,
walaupun mengetahui banyak kelebihannya kecuali mereka yang benar-benar
tertarik dengan keindahan Allah, berbanding keindahan mimpi di dalam tidurnya.
Ia memerlukan kegigihan pada hati serta hidup cintanya dengan Tuhan. Sebab itu
Allah menyediakan sebuah syurga bagi hamba-hambaNya yang menghidupkan malam.
Meskipun
itu adalah janji dari Allah s.w.t. kepada kita namun kepayahan untuk
menghidupkan malam lebih ketara lagi kerana syaitan turut memainkan peranan
dengan bersungguh-sungguh menghalang manusia melakukannya.
Rasulullah
s.a.w bersabda maksudnya: Diikat oleh syaitan di atas seseorang kamu dengan
tiga ikatan apabila ia sedang tidur. Maka syaitan memukul tiap-tiap tempat
ikatan tersebut sepanjang malam sehingga tertidurlah kamu. Kalau kamu terbangun
dan berzikir kepada Allah s.w.t nescaya terbukalah satu ikatan. Kalau berwuduk
nescaya terbukalah satu ikatan lagi dan kalau bersolat nescaya terbukalah
semuanya. Sehingga kamu menjadi rajin dan baik jiwanya. Kalau tidak yang
demikian nescaya menjadi keji jiwa dan malas.
“Ibnu
Mas’ud ra berkata : Telah disebutkan seseorang lelaki di sisi Rasulullah saw
yang sentiasa tidur sahaja sampai waktu subuh sehingga tidak pernah mendirikan
solat malam. Maka Rasulullah saw telah bersabda : Bahawa lelaki itu telah
dikencingi syaitan di telinganya..” (Riwayat Bukhari, Muslim, An-Nasa’i)
Rasulullah
s.a.w bersabda yang bermaksud: Haruslah kamu bangun malam kerana itu adalah
kebiasaan orang-orang soleh sebelum kamu. Sesungguhnya bangun malam adalah
mendekatkan diri kepada Allah Azzawajalla, menutup segala dosa, menghilangkan
segala penyakit pada tubuh dan mencegah daripada dosa.
Pada
waktu malam juga akan ada satu detik di mana barangsiapa yang berdoa ketika itu
akan dikabulkan segala hajatnya. Solat yang didirikan pada waktu malam juga
lebih banyak manfaat dan lebih pahalanya. Sabda Rasulullah bermaksud: Dua
rakaat yang dikerjakan oleh hamba pada waktu tengah malam adalah lebih baik
baginya dari dunia dan isinya. Dan kalaulah tidak memberi kesukaran kepada
umatku, nescaya saya wajibkan kedua rakaat itu atas mereka.
Sholat
malam adalah sholat terbaik yang dapat kita lakukan setelah sholat fardhu.
Rasulullah SAW melalui sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, bersabda:
“Sebaik-baik sholat setelah fardhu adalah sholat malam.” Bahkan pada awalnya
sholat malam merupakan ibadah wajib. Rasulullah SAW dan para sahabatnya
diwajibkan melakukan sholat malam ini di masa-masa awal perjuangan menegakkan
Al Islam ini. Salah satu rahasianya adalah karena ia merupakan bekal terbaik
dalam perjuangan yang maha berat itu, seperti tertera pada QS.Al-Muzzammil :1-7.
Sholat malam kemudian dijadikan ibadah sunnah dengan turunnya ayat terakhir
surat tersebut.
Sabda
Baginda, “Hendaklah kamu beribadat di waktu malam, meskipun setakat satu rakaat
sahaja.”
Sabda
Rasulullah lagi yang bermaksud: Kerjakan solat dua rakaat dalam kegelapan malam
untuk kesuraman kubur.
Sabdanya
lagi, “Wahai sekalian manusia! Sebarkan keamanan, berikanlah makan (kepada
orang yang susah), hubungkanlah silatur-rahim kepada kaum kerabat, dan jangan
lupa solat di tengah malam ketika manusia sedang tidur nyenyak, nescaya kamu
akan memasuki syurga dengan penuh kesejahteraan.
Di
rangkaian ayat tersebut juga disebutkan bahwa kelebihan sholat malam dibanding
sholat di waktu lainnya. Di tengah malam kita bisa lebih khusyu’, bisa lebih
konsentrasi dalam membaca Al Qur’an dan relatif bersih dari sifat riya’ karena
tidak ada orang lain yang melihat kita. “Sesungguhnya bangun di waktu malam itu
lebih tepat dan bacaan waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang
mempunyai urusan yang panjang.” (QS.73:6-7)
Keutamaan
selanjutnya adalah bahwa mengerjakan sholat malam disebutkan Allah sebagai
salah satu ciri orang yang beriman dan bertakwa. Ia juga merupakan sifat hamba
Allah yang baik dan yang mendapat kemuliaan.
“Lambung
mereka jauh dari tempat tidurnya (maksudnya mereka tidak tidur di waktu
biasanya orang tidur, untuk mengerjakan shalat malam), sedang mereka berdo’a
kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian
dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. “( QS As-Sajdah:16).
“Mereka
sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka momohon
ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzaariyaat : 17-18).
“Dan
orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan
mereka.” (Al-Furqaan: 64).
Rasulullah
SAW telah memberi teladan kepada kita dalam mengerjakan sholat malam, yaitu
untuk mensyukuri ni’mat yang telah diberikan oleh Allah. Dari ‘Aisyah RA, ia
berkata: “Nabi saw berdiri sholat malam, hingga pecah-pecah kedua telapak kaki
beliau. Saya bertanya kepada beliau; ‘Untuk apakah engkau berbuat ini, wahai
Rasulullah, sedangkan engkau telah benar-benar diampuni dosa-dosamu yang telah
lewat dan yang akan datang?’ Rasulullah bersabda: “Tak bolehkah aku menjadi
hamba yang bersyukur.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Kemudian
bagi orang-orang yang istiqomah dalam mengerjakan sholat malam Allah
menjanjikan syurga dan pahala yang tersembunyi.
“Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (syurga) dan di mata-mata
air” (QS.51:15)
Bila
dilihat dari segi halangan-halangan yang terpaksa ditempuhi oleh seseorang yang
mahu menghidupkan malam dengan ibadah, maka tidak salah kalau diletakkan mereka
dealam golongan mnusia yang berjiwa gigih dan hidup cintanya dengan Allah
s.w.t. Golongan ini juga telah mewarisi pekerjaan orang-orang soleh.
Dari
Abdullah bin Salam ra, Rasulullah saw bersabda: Rasulullah bersabda, “Hendaklah
kamu membiasakan diri bangun di tengah malam kerana yang demikian itu adalah
amalan yang dibiasakan oleh orang-orang saleh sebelum kamu. Ia juga sebagai
suatu cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, menebus kesalahan, menjauhkan
diri dari dosa dan menyingkirkan penyakit dari tubuh.” (HR.Tirmidzi)
“Seorangpun
tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam
ni’mat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang
mereka kerjakan.” (QS.32:17).
Dari
Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda: “Allah Ta’ala berfirman, ‘Aku menyediakan
bagi hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh mata,
terdengar oleh telinga dan terbetik dalam kalbu manusia.” (HR.Bukhari dan
Muslim)
Seorang
pekerja biasanya berusaha menambah penghasilannya dengan bekerja lembur. Begitu
juga dengan kita, bila ingin menambah pahala maka sholat malam adalah salah
satu jalan yang bisa kita kerjakan untuk mendapat “bonus” dari Allah.
“Dan
pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
(QS.Al Israa’,17:79)
Mengerjakan
sholat malam, insya Allah juga akan memasukkan kita ke golongan orang-orang
yang dikasihi oleh Allah. Apalagi apabila kita juga mengajak suami/istri dan
anggota keluarga lainnya.
Dari
Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Allah sangat mengasihi
orang laki-laki yang bangun pada waktu malam, kemudian mengerjakan sholat dan
mau membangunkan istrinya. Apabila istrinya enggan bangun, maka ia menyiramkan
air pada muka istrinya itu. Allah sangat mengasihi seorang perempuan yang bangun
pada waktu malam, kemudian mengerjakan sholat dan mau membangunkan suaminya.
Apabila suaminya enggan bangun, maka ia menyiramkan air pada muka suaminya
itu.” (Riwayat Abu Dawud).
Selain
dari keheningan malam yang ada pada waktu malam, Allah juga menurunkan
malaikat-malaikat pada malam hari untuk memberi rahmat kepada hamba-hambaNya
yang sedang beribadah. Malaikat akan turun ke bumi mencari manusia-manusia yang
menghidupkan malam dengan ibadah untuk diberi rahmat dan diaminkan doanya.
Dan
terakhir, tentunya kita tidak ingin kehilangan kesempatan diberi ampunan dan
pengabulan permintaan, yang dibuka seluas-luasnya oleh Allah pada setiap
sepertiga malam. Telah ditetapkan di dalam hadits-hadits shahih dan selainnya
yang diriwayatkan oleh jamaah dari sahabat Nabi SAW yang menyatakan bahwa
beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT turun di setiap malam menuju langit
dunia pada saat malam tinggal sepertiga lagi, kemudian Dia berfirman:
“Adakah siapa yang mahu memohon supaya Aku mengabulkannya. Adakah siapa yang mahu
meminta supaya Aku memberi kepadanya. Adakah siapa yang mahu meminta keampunan
supaya Aku mengampuninya. Sampai waktu subuh tiba.”
Memanglah
bangun di tengah malam itu merupakan seperkara yang berat sekali ke atas diri,
teutama sekali sesudah tidur nyenyak. Akan tetapi ia bisa menjadi ringan bila
telah dilazim dan dibiasakan, serta bersabar atas kesukarannya dan memaksa diri
pada permulaannya. Sesudah itu yakinlah bahawa hati akan merasa lapang untuk
berhadapan dengan Allah Ta’ala, dan akan terasalah pula kelazatan munajat
kepadaNya dan kemanisan khalwat denganNya. Ketika itu ia akan merasa tidak puas
untuk bangun malam saja, apatah lagi perasaan malas dan bosan itu akan terletak
jauh daripadanya. Perkara serupa ini sering berlaku kepada para salihin dan
hamba-hamba Allah, hingga setengah mereka berkata: Seandainya ahli syurga itu
sering melakukan seperti yang kami lakukan kini, tentulah mereka itu akan
berada dalam kehidupan yang bahagia sekali. Yang lain pula berkata: Selama
empat puluh tahun berlalu, tidak suatu pun yang mendukacitakan aku kecuali
terbitnya fajar pagi.
Saidina
Umar al-Khattab menyatakan kelebihan solat malam dengan berkata: “Sesiapa
mengerjakan solat malam (tahajud) dengan khusyuk nescaya dianugerahkan Allah
sembilan perkara, lima di dunia dan empat di akhirat.” Kurniaan di dunia
ialah:-
1) Jauh
daripada segala penyakit
2) Lahir kesan takwa pada wajahnya
3) Dikasihi sekelian mukmin dan seluruh manusia
4) Percakapannya mengandungi hikmah (kebijaksanaan)
5) Dikurniakan kekuatan dan diberi rezeki dalam agama (halal dan diberkati)
Sementara
empat perkara di akhirat ialah:-
1)
Dibangkitkan dari kubur dengan wajah berseri-seri
2) Dipermudahkan hisab
3) Cepat melalui sirat al-Mustaqim seperti kilat
4) Diserahkan suratan amalan pada hari akhirat melalui tangan kanan.
Kelebihannya
yang lain, antaranya:
- Jalan
mendekatkan diri dengan Allah. Itulah peluang berbakti lebih masa untuk-Nya
setelah siang hari berurusan sesama manusia.
-
Dimuliakan Allah. Sabda Nabi SAW: “Telah datang Jibril kepadaku seraya berkata:
`Ketahuilah bahawa kemuliaan seseorang Mukmin itu terletak pada mengerjakan
ibadah qiamullail dan kehormatannya terletak pada keengganannya meminta-minta.”
-
Dimakbulkan doa. Sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya dari sebahagian malam itu terdapat
satu saat yang mempunyai kelebihan bagi seseorang Muslim untuk memohon sesuatu
yang baik kepada Allah. Allah SWT pasti akan kabulkan doanya. Demikianlah itu
ada pada setiap malam.”
-
Faktor pertolongan Tuhan. Inilah juga amalan untuk menguatkan jiwa para pejuang
Kebenaran. Oleh sebab itulah dalam sejarah Sultan Salahuddin Al Ayubi dan
Muhammad Al Fateh, tentera-tentera yang beribadah malam sahaja yang dibawa ke
medan perang.
-
Menjadi pelindung di Hari Qiamat. Sabda Rasul SAW: “Semua manusia akan dikumpulkan
di hari Qiamat di satu tempat. Mereka akan mendengar satu seruan yang berbunyi:
`Di manakah mereka yang meninggalkan tempat tidurnya dan menghabiskan malamnya
dengan beribadah. Akan ada satu golongan yang bangkit dan masuk Syurga tanpa
hisab.
Berqiamullail
boleh dilakukan sama ada sepanjang malam, bermula lepas Isyak hingga Subuh,
atau separuh malam, sepertiga malam, seperenam malam atau akhir malam. Bukan
senang untuk bangun malam di kala kesejukan menggigit dan mimpi menggamit.
Hanya orang yang dipermudahkan Tuhan, kuat azam dan kecintaan kepada-Nya yang
mampu bersekang mata untuk-Nya.
Al
Fudhail Ibnu ‘Iyadh berkata: Sesungguhnya Allah telah berfirman:
Adalah
dusta orang yang mendakwa cinta kepada-Ku tetapi dia tidur daripada-Ku,
bukankah setiap orang yang sedang dilamun cinta sangat suka kalau sentiasa
berkhalwat (bersunyi-sunyi) dengan kekasihnya? “Inilah Aku yang sentiasa
memerhatikan kekasih-kekasih-Ku, sungguh mereka telah jelmakan Aku dalam
pandangan mereka, berdialog dengan-Ku seolah-olah mereka menyaksikan Aku,
bercakap dengan-Ku seolah-olah Aku hadir dihadapan mereka. Esok akan Aku
senangkan hati kamu di dalam syurga-syurga-Ku. Perasaan ini sentiasa tersemat
kukuh dihati mereka sehingga tidak ada didalam hati mereka kecuali Aku. Oleh itu
tidak ada yang muncul dari anggota mereka melainkan selaras dan sesuai dengan
apa yang ada di dalam hati mereka.